Kegiatan Mahasiwa IAT Pada Program MBKM Magang
Banjarmasin – Mahasiwa Ilmu al-Qur’an dan Tafsir (IAT) di UIN Antasari Banjarmasin melaksanakan kegiatan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) Magang yang diselengarakan oleh Fakultas Ushuluddin dan Humaniora di UIN Antasari Banjarmasin. Kegiatan ini dilaksanakan Kementerian Pendidikan, dan Kebudayaan (Kemendikbud) sebagai langkah untuk setiap perguruan tinggi dapat menghasilkan lulusan yang siap untuk berkarir di dunia kerja.
UIN Antasari jurusan IAT memiliki kesempatan untuk mengikuti Program MBKM Magang dengan diadakan seleksi bagi mahasiswa yang mendaftar dan lolos seleksi. Program ini bekerja sama dengan Yayasan, Pondok Pesantren (Ponpes) dan Rumah Tahfidz. Mahasiswa yang lolos seleksi akan dilatih agar dapat berkontribusi dengan baik di tempat yang sudah terpilih sebagai tempat pelaksana program tersebut. Adapun tempat yang terpilih adalah Yayasan al-Azhar Syarif, Ponpes al-Qur’an Dar ‘Ali al-Banjary, dan Rumah Tahfidz al-Banjary.
Program ini resmi dibuka pada tanggal 12 Febuari 2024. Setiap Mitra MBKM memiliki waktu yang berbeda untuk memulai kegiatan tersebut. Ponpes al-Qur’an Dar ‘Ali al-Banjary sudah dimulai 14 Maret 2024. Aktifitas yang dilakukan adalah mengajar membaca al-Qur’an murid-murid Ponpes al-Qur’an Dar ‘Ali al-Banjary. Sementara Yayasan al-Azhar Syarif belum mulai dilaksanakan kegiatan program tersebut, tetapi Rabu, 20 Maret 2024 akan diadakan Briefing bagi Mahasiswa yang yang terpilih. Tanggal 13 Maret 2024 Rumah Tahfidz al-Banjary sudah mulai beraktifitas dalam program ini. Adapun prosedur yang dimiliki setiap lembaga berbeda-beda serta peraturan yang berbeda.
Kegiatan magang dimulai bertepatan dengan acara pembukaan program YUK MABAR (Yuk Mengaji Bareng-Bareng) yang diselenggarakan oleh Pondok Pesantren Dar ‘Ali al-Banjary selama bulan Ramadhan. Dalam acara ini para mahasiswa/i magang juga turut berkonstribusi, baik secara langsung maupun tidak langsung. Acara pembukaan program berlangsung mulai pukul 09.00 hingga 10.00 WITA dan turut diikuti oleh mahasiswa/i magang bersama seluruh peserta, beberapa santri/wati OSDA serta para ustadz/ah.
Setiap prosedur lembaga memiliki teknisi tersendiri agar tetap sesuai dengan jalannya kegiatan, maka setiap mahasiswa yang terbagi dibeberapa tempat magang memiliki kesan dan kendalanya sendiri. “Mungkin kendalanya sempat kurang briefing dari pengajar” Tutur Ghina Rahimah salah satu mahasiswa yang mengikuti program MBKM Magang. Adapun beberapa mahasiswa yang belum memulai kegiatan tersebut, sehingga masih menunggu waktu yang ditentukan untuk memulai kegiatan program ini.
“Untuk kendala ya pasti itu, karena butuh beradaptasi di lingkungan kita magang, salah satunya kita harus mengikuti aturan yang ada di pondok tempat kita magang, dan di tempat kami magang ini baru saja memulai program Mabar yaitu Mengaji Bareng pada bulan Ramadhan dan itu baru dimulai di tahun ini, sehingga kita masih perlu meningkatkan mutu dari program yang baru saja berjalan ini” Tutur Imam Abu Hanifah salah satu mahasiswa yang mengikuti program ini di Rumah Tahfidz al-Banjary.
“Adapun untuk kendala mengajar, saya sering kesusahan untuk bagaimana cara memahamkan materi yang disampaikan, perlu usaha yang ekstra, karena audiensinya sendiri ada anak-anak yang tidak bisa menggunakan bahasa-bahasa kiasan atau metafora.” Tutur Najmi Muzakki.
Suatu sebuah kebanggaan bagi Mahasiswa dapat berkontribusi di tempat magang yang sudah disediakan dan dapat memberikan pencerahan kepada santri-santri di lembaga tersebut dan mendapatkan pengalaman untuk berdakwah di sana. Keantusiasan guru-guru dan pimpinan menyambut para mahasiswa sehingga merasa nyaman berada di sana.
Penulis : Sherlina Aprilia (Mahasiswa IAT Angkatan 21)
Penyunting : Hanafi (Sekretaris Prodi IAT)
